PEKANBARU (KR) Peredaran narkoba yang semakin marak di Riau menimbulkan keresahan berbagai kalangan. Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPW Partai NasDem Riau Dastrayani Bibra mendorong peran pemuda ditingkatkan untuk mencegah pengaruh buruk narkoba.
Salah satunya dengan mengaktifkan kegiatan olahraga. Menurut Dastrayani, pemerintah daerah harus membangun sarana olahraga yang memadai sehingga generasi muda termotivasi mengikuti kegiatan positif.
“Semua kalangan harus terlibat, tentu tidak terlepas dukungan pemerintah dalam pencegahan maraknya narkoba,” kata Dastrayani kepada Kanal Riau, Rabu (15/1).
Mantan Manager PSPS Pekanbaru ini mengusulkan pembangunan sarana olahraga di setiap kecamatan, khususnya Kota Pekanbaru. Fasilitas itu bisa dimanfaatkan pemuda untuk menyalurkan hobi sehingga terhindar dari penyalahgunaan obat terlarang.
Dastrayani mengaku prihatin infrastruktur olahraga masih minim saat ini. “Kalaupun ada sarana olahraga, itu masih parsial. Makanya harus didukung pemerintah,” kata Dastrayani.
Ia juga minta kompetisi berbagai cabang olahraga semakin digalakkan, terutama tingkat pemuda dan pelajar secara terjadwal. Dastrayani mendukung kompetisi olahraga elektronik (esport) yang diminati generasi muda saat ini. “Itu bagus dijadikan kompetisi. Apalagi sekarang memang zaman serba digital,” kata Dastrayani.
Mantan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru ini mengharapkan aparat hukum memperketat pengawasan untuk mengantisipasi masuknya narkoba ke Riau. Dastrayani memandang pemerintah pusat perlu mengambil kebijakan nasional yang sistematis untuk memberantas bisnis narkoba.
Polda Riau menangkap empat anggota sindikat perdagangan narkoba jaringan internasional di Siak dan Pelalawan, Kamis (9/1). Polisi menyita 53 kilogram sabu dan 49 ribu pil ekstasi senilai Rp 68 milyar.
Sebelumnya, tiga orang tewas ditabrak pengemudi mobil yang mengonsumsi sabu di Jl Hang Tuah, Pekanbaru, Rabu (1/1). Kasus kecelakaan akibat narkoba juga terjadi di Jl Tuanku Tambusai, 3 Agustus 2024.
Dalam peristiwa tersebut, seorang mahasiswi Marisa Putri dalam pengaruh narkoba menabrak pengendara sepeda motor Renti Marningsih hingga tewas.
Sementara di Kabupaten Bengkalis, seorang suami Riko Rikardo nekad membunuh istrinya Dewi Marlina karena ditegur mengonsumsi narkoba, Kamis (9/1). Ironisnya, korban sedang hamil tiga bulan saat mengalami kekerasan dalam rumah tangga. (FA)