PEKANBARU (KR) Puluhan peserta antusias mengikuti Seminar Pendidikan Politik bagi Kaum Perempuan di Kantor DPW Partai NasDem Riau, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Jumat (1/8). Pertemuan dihadiri kalangan ibu rumah tangga, mahasiswi dan wirausaha.
Kegiatan dibuka Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW Partai NasDem Riau Evi Nurdin, disaksikan Ketua Panitia Seminar Pendidikan Politik bagi Kaum Perempuan Eva Nila Juwita, Sekretaris Garda Wanita (Garnita) Malahayati NasDem Riau Munira dan Wakil Ketua Helena.
Tiga pembicara memberikan materi, yakni anggota DPRD Riau Efrinaldi, Akademisi Yayu Kusdiana dan Praktisi Kesehatan Arief Ahmad Sani. Dalam sambutannya, Eva Nila Juwita mengajak kaum perempuan terlibat aktif dalam kegiatan politik. Tujuannya, agar partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan negara meningkat. “Kami harapkan kesadaran dan wawasan politik perempuan semakin tinggi sehingga kepentingannya terwakili,” kata Eva.
Sementara Efrinaldi mengimbau kaum perempuan tidak alergi dengan politik karena bisa menambah wawasan berpikir dan memperluas hubungan sosial. Menurut Efrinaldi, politik dalam arti luas adalah jiwa kepedulian. “Kami mendorong perempuan bergabung dengan partai politik. Disini kita tahu bagaimana cara menerima perbedaan pandangan dan latar belakang sosial,” kata Efrinaldi.
Ia minta mahasiswi yang tamat kuliah tidak hanya berpikir mencari pekerjaan, tapi juga mengembangkan keterampilan sosial diri (interpersonal skills) dengan menjadi politisi. “Memang ini berproses, tidak instan. Setiap waktu ada orangnya. Kami berharap adik-adik ini melanjutkan kami,” kata Efrinaldi.
Yayu Kusdiana memberikan materi tentang strategi pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui online (digital marketing). Ia mengungkapkan sistem penjualan produk semakin berkembang dan modern saat ini sehingga memudahkan transaksi pedagang dan konsumen. “Marketing digital memperbesar peluang untuk mendapatkan banyak konsumen. Antara lain melalui media sosial, website dan marketplace,” kata Yayu.
Ia menjelaskan penjualan via online akan menghemat biaya pemasaran dan promosi karena cukup dilakukan secara digital. Yayu mengingatkan pelaku UMKM harus berinovasi dan kreatif agar produknya diminati pasar. “Tampilkan produk yang menarik. Tentukan keunikannya untuk mendorong konsumen membeli,” kata Yayu.
Ia mengharapkan wirausaha tidak mudah putus asa karena pengenalan suatu produk bisa berproses hingga lima tahun. Yayu mengutarakan keberhasilan menciptakan brand image itu memang butuh waktu panjang. “Jangan pernah merasa usaha tidak maju. Untuk UMKM, jangan patah semangat,” kata Yayu.
Arief Ahmad Sani mengatakan diabetes muncul karena faktor makanan dan pikiran. Untuk sembuh dari penyakit tersebut, penderita harus mengatur pola makan dan istirahat. “Semua penyakit bisa sembuh, komplikasi bisa zero. Tapi pola hidup harus baik,” kata Arief. (FA)