Puluhan Mahasiswa Antusias Ikuti Pendidikan Politik dan Pelatihan Jurnalistik NasDem Riau

PEKANBARU (KR) Puluhan mahasiswa antusias mengikuti Pendidikan Politik dan Pelatihan Jurnalistik di Kantor DPW Partai NasDem Riau, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Sabtu (27/9). Peserta dari UMRI, UIN Sultan Syarif Kasim dan UNRI mendapatkan materi diskusi dari empat narasumber kompeten di bidangnya. 

Ketua DPW Partai NasDem Riau Willy Aditya diwakili Wakil Ketua Bidang Penggalangan dan Penggerak Komunitas Indra Irianto membuka pertemuan. Dalam sambutannya, Indra mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang bersedia menjadi peserta Pendidikan Politik dan Pelatihan Jurnalistik DPW Partai NasDem Riau. “Semoga peserta bisa menambah wawasan dari materi kegiatan yang diikuti ini. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasinya,” kata Indra. 

Sesi pendidikan politik menampilkan Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPW Partai NasDem Riau Dastrayani Bibra. Ia menjelaskan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kehidupan politik. Sebab, suatu negara harus memenuhi unsur pemerintah, masyarakat dan wilayah.  “Nah, tugas pemerintah adalah membuat undang-undang untuk menata demokrasi negara ini,” kata Dastrayani.

Ia mengimbau mahasiswa tidak apriori terhadap politik. Menurut Dastrayani, mahasiswa harus bersuara untuk mempengaruhi kebijakan dalam pembangunan. Dastrayani menyatakan tugas partai politik memberikan pemahaman agar masyarakat berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan itu.  “NasDem mendorong masyarakat, khususnya mahasiswa berperan aktif agar kualitas demokrasi meningkat,” kata Dastrayani. 

Ia memaparkan DPW Partai NasDem Riau melaksanakan berbagai kegiatan untuk membantu masyarakat, antara lain Restorasi Kakus. Aksi sosial ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat sehingga warga terhindar dari penyakit. “NasDem memiliki visi bersama, yakni restorasi atau melakukan perubahan dalam bernegara,” kata Dastrayani.

Pemateri sesi pelatihan jurnalistik Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang menyatakan jurnalis akan sulit bersikap independen karena pengaruh politik yang kuat. Kondisi ini membuat banyak media menjadi partisan.  Zulmansyah mengingatkan seorang wartawan harus memiliki pengetahuan yang cukup sebelum terjun ke lapangan. “Bekal ilmu jurnalistik itu dibutuhkan ketika bertugas. Seperti dalam skill penulisan berita,” kata Zulmansyah. 

Tokoh pers Riau Wahyudi El Panggabean mengungkapkan pentingnya seorang wartawan memahami kode etik profesi agar terhindar dari pelanggaran hukum. Mantan wartawan FORUM Keadilan ini menyatakan integritas adalah kunci keberhasilan seorang jurnalis.  “Syarat utama menjadi jurnalis adalah kejujuran. Kalau anda punya cita-cita yang tulus, jalani itu dengan baik,” kata Wahyudi. 

Ia mengingatkan profesionalisme seorang jurnalis juga ditentukan manajemen perusahaan pers. Menurut Wahyudi, perusahaan harus memenuhi gaji karyawan sesuai beban tugasnya. “Ini tanggung jawab perusahaan, menggaji dengan benar. Itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” kata Wahyudi. 

Ia menegaskan keberanian dalam bertugas juga tidak kalah pentingnya saat melakukan reportase. Wahyudi memaparkan berbagai pengalaman empiris selama bekerja sebagai wartawan di surat kabar Genta dan FORUM Keadilan. “Orang yang mencintai pekerjaan ini adalah mereka yang berani dan jujur,” kata Wahyudi. (RD)

Array
Related posts
Tutup
Tutup