ROKAN HILIR (KR) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan kepada masyarakat Desa Sintong, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir. Sosialisasi ini merupakan inisiasi DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam komitmennya mewujudkan generasi sehat Indonesia.
Sosialisasi mewujudkan generasi sehat Indonesia ini bertempat di GOR MTs Kecamatan Sintong, Sabtu (2/8). Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 13.00 WIB dan dihadiri ratusan peserta.
Sosialisasi program MBG dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Tenaga Ahli Robial Azimi, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Penyaluran Wilayah III BGN Kolonel Infantri Erin Andriyanto, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Anyelir Puspa Kemala via zoom dan Ahli Gizi Puskesmas Sedinginan Titin Sundari.
Anggota Komisi IX DPR RI Maharani menegaskan MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. “Saya sering mendengar pertanyaan kenapa uangnya tidak langsung diberikan kepada masyarakat. Pemerintah memastikan program ini dirancang agar manfaatnya tepat sasaran, bukan hanya bagi anak sekolah, ibu hamil dan menyusui, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat, seperti petani dan pelaku UMKM lokal,” terang Maharani.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah hingga pusat untuk bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia. Kolaborasi diperlukan untuk mensukseskan program MBG. “Kita dukung bersama program ini demi generasi Indonesia yang sehat, cerdas dan berkualitas. Dengan kerja sama semua pihak, manfaat MBG akan dirasakan langsung anak, keluarga dan masyarakat.” kata Maharani.
Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Penyaluran Wilayah III BGN Kolonel Inf. Erin Andrianto menjelaskan tujuan utama MBG adalah menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 dengan asupan gizi yang memadai sejak dini. “Program ini dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui, balita hingga anak sekolah. Diharapkan 20 tahun ke depan, generasi penerima MBG menjadi sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di tingkat global,” kata Kolonel Inf. Erin.
Melalui sambungan daring, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Anyelir Puspa Kemala Sari menyoroti peran multipihak dalam keberhasilan program MBG. “Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pelaksana lapangan, tenaga kesehatan, guru, orang tua, serta petani dan penyedia pangan lokal. Anak-anak yang mengikuti program ini akan terbiasa makan sehat sejak dini, sementara petani dan UMKM lokal mendapat manfaat ekonomi melalui suplai bahan pangan,” kata Anyelir.
Program MBG diharapkan mampu memenuhi 20 hingga 30 persen kebutuhan kalori harian anak-anak, sekaligus meningkatkan literasi gizi masyarakat. Selain itu, dapur umum (SPPG) yang menjadi pusat pengolahan makanan bergizi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ahli Gizi Puskesmas Sedinginan Titin Sundari memberikan edukasi mengenai pola makan sehat berbasis Isi Piringku yang menggantikan konsep lama 4 Sehat 5 Sempurna. Ia menekankan pentingnya porsi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, lauk pauk berprotein, sayuran, dan buah. “Anak-anak membutuhkan protein hewani lebih banyak, sementara orang dewasa perlu memperbanyak sayur dan buah. Kebiasaan ini harus dimulai dari rumah,” kata Titin. (FA/ RLS)