BENGKALIS (KR) Puluhan mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bengkalis, Jl Ahmad Yani, Senin (13/1). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi terkait kejelasan program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan anak tempatan.
Program yang telah lama ditunggu ribuan mahasiswa hingga kini belum diumumkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis sehingga memicu keresahan.
Aksi yang berlangsung sejak pagi mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Bengkalis dan Kodim 0303/ Bengkalis. Mahasiswa mengusung berbagai tuntutan, salah satunya mempertanyakan keterlambatan pengumuman penerima program beasiswa.
“Kami ingin Pemkab Bengkalis memberikan penjelasan, mengapa program beasiswa hingga kini belum diumumkan. Ini menyangkut hak kami sebagai mahasiswa berprestasi dan anak tempatan Bengkalis,” kata koordinator aksi Rudi Hartono.
Ketegangan sempat terjadi karena tidak ada perwakilan dari Pemkab Bengkalis yang langsung menemui mahasiswa. Setelah melalui negosiasi dengan aparat kepolisian, akhirnya mahasiswa ditemui Staf Ahli Bupati Bengkalis, sekaligus Kepala Satpol PP Bengkalis Ed Efendi.
Namun, mahasiswa menolak menyampaikan aspirasi mereka kepada perwakilan tersebut dan bersikeras ingin berbicara langsung dengan Bupati Bengkalis Kasmarni. “Mereka tidak mau menyampaikan aspirasi kepada saya. Mereka minta bupati langsung yang menemui mereka,” kata Ed Efendi.
Ia menjelaskan pelaksanaan program beasiswa terkendala anggaran. “Beasiswa ini memang bagian dari kebijakan nasional dan daerah. Namun, dananya belum tersedia sehingga pengumuman penerima belum bisa dilakukan. Kami pastikan, setelah semuanya siap, akan segera disampaikan kepada publik,” kata Ed Efendi.
Setelah tidak mendapat jawaban memuaskan, mahasiswa memutuskan untuk meninggalkan Kantor Bupati Bengkalis dan melanjutkan aksi ke Gedung DPRD Bengkalis.
Mahasiswa melanjutkan orasi dan kembali menyuarakan tuntutan transparansi dan percepatan realisasi program beasiswa. Mahasiswa berharap sebagai wakil rakyat, DPRD Bengkalis mampu memberikan penjelasan terkait permasalahan ini.
Namun, mahasiswa hanya disambut Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Irmi Syakip Arsalan dan anggota komisi lain. Dalam penjelasannya, Irmi menyebutkan dewan sudah berupaya mengatasi masalah ini dengan berkomunikasi langsung dengan pihak terkait.
“Kami memahami keresahan adik-adik mahasiswa. Selama ini, program beasiswa tidak pernah bermasalah dan hanya tahun ini saja terdapat kendala. Pemerintah masih berhati-hati dalam mengambil keputusan karena pengumuman penerima beasiswa harus disertai dengan jaminan dana yang tersedia,” kata Irmi.
Sayangnya, jawaban tersebut tidak memuaskan mahasiswa dan merasa belum mendapat kejelasan konkret mengenai waktu pelaksanaan program beasiswa tersebut. Setelah berorasi cukup lama, mahasiswa akhirnya membubarkan diri.
Aksi mahasiswa Bengkalis menggambarkan keresahan terkait kurangnya transparansi dan realisasi program beasiswa yang lambat. Program beasiswa diharapkan mampu mendukung mahasiswa berprestasi dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Mahasiswa berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Kami minta pemerintah daerah dan DPRD Bengkalis memberikan penjelasan dan memastikan program ini terealisasi. Jangan biarkan hak kami sebagai generasi penerus bangsa terabaikan,” kata Rudi Hartono. (RLS/ FA)