PSU Dinilai Tragedi Politik di Siak

SIAK (KR) Direktur Eksekutif Riau Gemilang Institute Muhammad Iqbal menilai pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Siak sebagai tragedi politik. Iqbal mempertanyakan nasib 200 ribu penduduk Siak hanya ditentukan pemilih di tiga TPS. 

Menurut Iqbal, yurisprudensi baru yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut adalah anomali politik di negara ini. Sebab, kemungkinan setiap daerah diwajibkan memiliki TPS khusus di rumah sakit dalam pilkada selanjutnya.

“Kami berpandangan kemenangan pasangan Afni-Syamsurizal akan lebih menguntungkan dan dibutuhkan warga Siak daripada Alfedri-Husni Merza,” kata Iqbal. 

Ia mengingatkan jika Afni-Syamsurizal yang menang maka sengkarut pilkada Siak akan berakhir dan bupati baru segera dilantik. Namun jika pemenangnya Alfedri-Husni Merza, maka pasangan pasangan calon lain akan menggugat KPU ke MK karena meloloskan Alfedri sebagai Calon Bupati Siak yang masa jabatannya sudah dua periode. 

“Masalah periode jabatan ini sangat fatal. Jokowi saja menurut Hasto Kristiyanto ingin menambah masa jabatan tiga periode, orang se-republik ribut. Apalagi ini bupati yang secara administrasi sudah menjabat dua periode, namun tetap diloloskan KPU Siak,” kata Iqbal.

Ia yakin Afni-Syamsurizal akan berjuang sehormatnya walaupun terzalimi putusan MK. Pasangan ini akan bertarung dan membuktikan sebagai pemenang sesungguhnya.

Iqbal mengungkapkan Afni-Syamsurizal akan bertarung sekuat tenaga sehingga menjadi the real champion, berjuang agar tidak ada gugatan lagi ke MK dan APBD Siak selamat karena tidak perlu lagi PSU berikutnya. “Insya Allah, pasangan baru ini membawa harapan baru yang siap membawa Siak melesat lebih jauh lima tahun akan datang,” kata Iqbal. (RLS)

Array
Related posts
Tutup
Tutup