PEKANBARU (KR) DPW Partai NasDem Riau menggelar Seminar Pendidikan Politik bertema Peran Masyarakat dalam Mewujudkan Visi Provinsi Riau Pasca Pllkada 2024, Jumat (20/12). Pertemuan dilaksanakan di Hotel Angkasa Garden, Jl Setia Budhi, Kota Pekanbaru.
Seminar dibuka Sekretaris DPW Partai NasDem Riau Yopi Arianto, mewakili Ketua DPW Partai NasDem Riau Willy Aditya. Panitia menghadirkan tiga pembicara, yakni Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kesbangpol Riau Tengku Rahadian, Wakil Dekan FISIP Unri Saiman Pakpahan dan Anggota DPRD Riau Efrinaldi.
Sebanyak 200 peserta diundang dalam seminar, berasal dari pengurus DPW Partai NasDem Riau, anggota DPRD Riau, DPD Partai NasDem kabupaten dan kota, anggota DPRD kabupaten dan kota, organisasi sayap NasDem, paguyuban etnis, mahasiswa dan ormas.
Yopi Arianto mengungkapkan seminar pendidikan politik ini sangat penting untuk menambah wawasan masyarakat, saling tukar pikiran dan memetakan kekuatan NasDem di Riau. Menurut Yopi, tahun 2024 merupakan momentum politik luar biasa.
“Kita menghadapi pilpres, pileg dan pilkada. Suka dan duka kita memang juga luar biasa. Sekalipun demikian, kita apresiasi kabupaten dan kota yang sudah memenangkan pilkada,” kata Yopi.
Ia mengharapkan seminar menjadi sarana diskusi yang baik, khususnya untuk mengevaluasi kekalahan dalam kontestasi politik. Yopi menambahkan peserta bisa menyampaikan pengalaman dan wawasan yang dibutuhkan untuk membangun demokrasi di masa depan.
“Tahun 2024, mudah-mudahan tidak masalah, khususnya buat NasDem. Atas nama Ketua NasDem Riau, secara resmi saya membuka seminar pendidikan politik,” kata mantan Bupati Indragiri Hulu ini.
Sementara pembicara Tengku Rahadian mengatakan kemenangan NasDem di pemilu 2024 merupakan salah satu bukti keberhasilan dalam pendidikan politik. Tengku menjelaskan Badan Kesbangpol Riau terus melakukan pembinaan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam politik.
“Kami melihat dari data, kegiatan NasDem meningkat terus. Oleh sebab itu, meskipun pemilu dan pilkada sudah selesai, pendidikan politik harus terus dilaksanakan,” kata Tengku.
Akademisi Unri Saiman Pakpahan mengajak masyarakat sipil memperkuat partisipasi dalam politik. Menurut Saiman, jika keterlibatan masyarakat dalam mengawasi pemerintah lemah, maka terjadi otoritarianisme. Hal ini sudah pernah dialami bangsa, terutama di masa Orde Baru dan pasca reformasi.
“Penguatan masyarakat sipil penting untuk membangun demokrasi dan kesejahteraan. Untuk itu, perlu kerja sama pemerintah, masyarakat dan stakeholder lain,” kata Saiman. (FA)