PEKANBARU (KR) DPW Partai NasDem Riau mengusulkan pencegahan atau mitigasi bencana banjir dengan pemulihan kawasan hutan. Terutama di sekitar daerah tangkapan air (catchment area) sepanjang sungai besar.
Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup DPW Partai NasDem Riau Riko Kurniawan mengungkapkan salah satu penyebab banjir di beberapa kabupaten dan kota di Riau saat ini adalah kerusakan hutan (deforestasi).
“Hutan sudah beralih fungsi menjadi perkebunan, khususnya di sekitar Waduk PLTA Koto Panjang,” kata Riko kepada Kanal Riau, Minggu (19/1).
Mantan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau ini menjelaskan Waduk PLTA Koto Panjang tidak mampu lagi menampung air saat curah hujan tinggi. Padahal salah satu fungsi bendungan yang dibangun tahun 1992 ini awalnya sebagai penahan banjir.
Menurut Riko, perlu segera dilakukan penyelamatan kawasan hutan di aliran sungai besar, seperti Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Kuantan, Sungai Indragiri dan Sungai Pelalawan. Wilayah langganan banjir tersebut dikembalikan ke fungsi semula sebagai tangkapan air melalui aksi penghijauan.
“Selain itu, harus dilakukan penegakan hukum terkait kegiatan ilegal alih fungsi (hutan negara). Perlu juga pengerukan PLTA yang sudah dangkal dan tidak mampu menampung debit air,” kata Riko.
Banjir melanda sejumlah daerah di Riau selama seminggu terakhir, seperti Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Siak. Ratusan rumah di Kampar mulai terendam banjir setelah manajemen PLTA Koto Panjang membuka pintu waduk karena debit air semakin tinggi. (FA)