ROKAN HILIR (KR) Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (23/7). Raja menyatakan karhutla di Riau terjadi akibat aksi pembukaan lahan (land clearing) untuk usaha perkebunan kelapa sawit.
Dari pantauan udara menggunakan helikopter terlihat ratusan hektare lahan gambut terbakar di Kabupaten Rokan Hilir. Tepatnya di Kecamatan Pujud dan Bangko Pusako. Kepulan asap terlihat membumbung dari lokasi kebakaran lahan ke udara dan menyebar ke Kota Bagan Siapi-api, Rokan Hilir, bahkan negara tetangga Malaysia. Lahan terbakar terdiri dari areal gambut yang akan dijadikan perkebunan kelapa sawit.
Kebakaran lahan di pesisir timur Sumatera sudah berlangsung selama satu pekan. Polda Riau memperkirakan luas lahan terbakar mencapai 100 hektare, terdiri dari semak belukar, tanah gambut dan pepohonan tropis. Raja Juli Antoni dan Kapolda Riau Irjen Herrry Heryawan menyaksikan langsung kebakaran lahan dari udara. Raja mengatakan kebakaran lahan di Riau disengaja untuk membuka perkebunan kelapa sawit.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melaporkan jumlah titik panas (hotspot) terpantau mencapai 144 titik, meliputi 6 kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Titik panas terbanyak antara lain terdeteksi di Kabupaten Rokan Hilir 70 titik, Rokan Hulu 49 titik dan Pelalawan 17 titik. “Ada dua tempat tadi, Pujud dan Bangko Pusako. Kelihatan sekali itu dibakar ya. Ada dua kebun sawit, mau dibikin baru dengan cara lama yang tidak boleh lagi sebenarnya,” kata Raja. (FA)