Ratusan Warga Hadiri Halal Bihalal Yayasan Melayu Nusantara

JAKARTA (KR) Ratusan warga menghadiri Halal Bihalal Yayasan Melayu Nusantara (YMN) 2025 di Aula Masjid Baiturrahman, Kompleks DPR/ MPR, Jakarta Pusat, Sabtu (17/ 5). Halal Bihalal bertema “Merajut Persaudaraan, Memberi Makna” dibuka Ketua Umum YMN Djonieri, dihadiri Ketua Dewan Pembina YMN Erizal Muluk dan Ketua Umum Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono.

Selain itu, juga terlihat Ketua I YMN Emmalia Natar, Ketua III Setri Yasra, Sekretaris Umum Muchlis Ishaq dan Bendahara Umum Aslan Wiguna. Djonieri mengungkapkan YMN merupakan organisasi yang mengumpulkan puak Melayu di perantauan dan berkolaborasi dalam bidang budaya dan ekonomi. Saat ini, sebagian besar anggotanya berasal dari Riau.

Djonieri berharap melalui halal bihalal ini terjalin silaturahmi yang kuat masyarakat Melayu. “Orang Melayu kita dorong untuk lebih aktif dalam bidang ekonomi. Harapannya kehadiran orang Melayu dalam ekosistem bisnis di Indonesia lebih terasa keberadaannya,” kata Djonieri.

Deputi Komisioner Audit Internal, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menjelaskan YMN sudah membuka kerja sama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Yogyakarta. Menurut Djonieri, lembaga tersebut punya koleksi buku, artefak dan peninggalan kerajaan Melayu yang lengkap. 

“YMN sudah berkunjung ke BKPBM. Ini pusat studi yang luar biasa. Kita ingin lembaga semacam ini juga ada di Riau untuk mengembangkan budaya Melayu,” kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau (Ikafe Unri) ini. 

Ketua Dewan Pembina YMN Erizal Muluk mengharapkan lembaga ini tetap eksis dan aktif melaksanakan program. Mantan Wakil Walikota Pekanbaru ini minta pengurus mendata lagi warga Melayu yang berada di Jakarta. 

“Senior sudah berkurang, maka anggota baru diharapkan masuk pengurus. Semoga YMN semakin berkembang dan maju, kita selalu sehat,” kata Erizal. 

Sementara Ketua Umum PMRJ Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono mengatakan halal bihalal ini menguatkan silaturahmi dan persaudaraan. Selain itu, akar budaya Melayu sebagai perekat tidak hilang.

Mantan Wakil Kapolri ini mengharapkan YMN bekerja sama dengan masyarakat Melayu di Singapura, Malaysia dan Thailand. Gatot menyatakan jika kolaborasi ini bisa diwujudkan, adat budaya Melayu akan terjaga, tidak tergerus kemajuan zaman. 

“Nusantara itu luas, tidak hanya Indonesia. Kalau kita mundur sejarah di masa lalu, Nusantara itu mencakup Malaysia dan Thailand,” kata Gatot.

Ia menyatakan PMRJ siap berkolaborasi dengan YMN dalam mengembangkan budaya Melayu di Nusantara. “YMN itu inklusif, tidak eksklusif. Kalau kita memaknai Hymne YMN, itu bisa menyatukan ekonomi dan budaya. Makna itu harus kita kembangkan,” kata Gatot. 

Halal bihalal ditutup dengan ceramah agama oleh Ustad Hendra Kholid, ramah tamah dan hiburan musik. Hendra mengatakan halal bihalal bertujuan untuk menguatkan persaudaraan atau ukhuwah. Ia menegaskan tidak ada perbedaan suku dalam hubungan tersebut.

“Agar persaudaraan itu bermakna, maka kita harus saling mengingatkan, menghormati, menghargai dan tolong menolong,” kata Hendra. 

Ia menyatakan barang siapa yang bertakwa, Allah memberikan jalan keluar dan rezeki. Menurut Hendra, ciri orang yang bertakwa adalah rajin bersedekah. “Selain itu mampu menahan amarah dan mau memaafkan orang lain. Semoga YMN mampu berbagi dan menjadi jembatan kebaikan,” kata Hendra. (FA)

Array
Related posts
Tutup
Tutup