PEKANBARU (KR) Di banyak industri, terutama yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki seperti teknologi, mencapai kesetaraan gender masih menjadi tantangan besar. Namun, membina tempat kerja yang inklusif dan adil tidak hanya penting secara moral, tetapi juga memiliki keunggulan strategis.
Menurut Senior Manager Well Development PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Lysa Aryanti, ada beberapa alasan mengapa kesetaraan gender sangat penting dalam lingkungan kerja yang didominasi oleh laki-laki. “Perspektif yang beragam mendorong inovasi,” ungkap Lysa.
Ketua Pertiwi (asosiasi karyawati PHR) ini menjelaskan keragaman gender membawa beragam perspektif dan pendekatan untuk memecahkan masalah. Perempuan sering kali membawa pengalaman dan sudut pandang berbeda yang dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa tim yang beragam itu jauh lebih kreatif dan lebih baik dalam memecahkan masalah yang kompleks,” kata Lysa.
Ia berpendapat tim dengan beragam gender juga membuat keputusan yang lebih baik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cloverpop menemukan bahwa tim yang inklusif membuat keputusan bisnis yang lebih baik hingga 87 persen. Hal ini karena tim yang beragam mempertimbangkan pilihan yang lebih luas dan kecil kemungkinannya terjebak dalam pemikiran kelompok.
“Di Pertamina kami memiliki panutan yang baik sebagai contoh kinerja perempuan, yaitu Ibu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang menorehkan prestasi dengan menduduki posisi ke-47 dalam daftar Fortune’s Most Powerful Women 2024. Kami mencoba menampilkan kinerja terbaik juga di tingkat anak perusahaan,” kata Lisa.
Saat ini PHR memiliki 15 persen pekerja perempuan yang menduduki berbagai posisi dan fungsi di PHR. “Tingkat yang cukup baik untuk ukuran industri minyak dan gas di Indonesia,” kata Pjs VP Human Capital PHR Rina Mariama.
Ia menekankan bahwa meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan merupakan hal penting untuk menciptakan kesetaraan gender. Rina mengatakan tempat kerja yang inklusif di mana semua karyawan yang merasa dihormati akan menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan tingkat perputaran yang lebih rendah.
Ketika perempuan melihat peluang untuk berkembang dan merasa didukung, maka kecenderungannya akan tetap bertahan di perusahaan sehingga mengurangi biaya yang terkait dengan perputaran karyawan yang tinggi.
Dengan berbagai perkembangan zaman, talenta terbaik akan mencari perusahaan terbaik dan berkomitmen terhadap kesetaraan dan inklusif. “Perusahaan yang mengutamakan kesetaraan gender akan lebih menarik bagi kandidat, termasuk pria dan wanita yang menghargai tempat kerja yang adil dan inklusif,” kata Rina. (RLS)