Soal Mobil Dinas Mewah, Pejabat Pekanbaru Tidak Punya Empati

Pengamat Kebijakan Publik Rawa El Amady

PEKANBARU (KR) Pengamat kebijakan publik Rawa El Amady menilai pejabat Kota Pekanbaru tidak punya rasa empati di tengah kondisi keuangan daerah yang mengkhawatirkan. 

Pernyataan ini disampaikan Rawa menanggapi pembelian mobil dinas mewah untuk empat pimpinan DPRD Pekanbaru senilai total Rp 3,5 milyar. Belakangan terungkap Walikota Pekanbaru Agung Nugroho juga dikabarkan mendapat jatah mobil dinas fantastis seharga Rp 1,7 milyar. 

“Bukan hanya tidak pantas, tapi mereka tidak berempati kepada masyarakat. Sekarang semua orang mengetatkan ikat pinggang, pejabat Pekanbaru malah membeli mobil dinas mewah,” kata Rawa kepada Kanal Riau, Selasa (8/4).  

Ia menyesalkan sikap pejabat daerah yang bergaya hidup hedonis. Menurut Rawa, dunia usaha menderita akibat tunda bayar pengerjaan proyek pemerintah. Seharusnya, kata Rawa, utang itu dilunasi terlebih dahulu daripada membeli kebutuhan elitis yang tidak prioritas. 

“Dengan uang (untuk membeli mobil dinas) sebanyak itu, berapa lapangan kerja bisa dibuka. Ingat, Riau termasuk daerah nomor dua tingkat PHK tertinggi di Indonesia. Ini memprihatinkan,” kata Rawa. 

Ia menyatakan alasan dewan dan walikota bahwa anggaran mobil dinas sudah ditetapkan pejabat periode sebelumnya tidak masuk akal. “Ini kan menyangkut kebijakan. Bisa dirasionalisasi. Bisa seperti membalikkan telapak tangan,” kata Rawa.

Walikota Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan anggaran pembelian mobil merek Honda Alphard sudah disahkan September 2024, atau sebelum dirinya dilantik.

Agung juga beralasan sudah merasionalisasi anggaran mobil dinas pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) senilai Rp 11 milyar. “Saya tidak ada pakai. Mobil sudah lama ada, tapi saya pakai mobil pribadi saya saja,” kata Agung. (FA)

Array
Related posts
Tutup
Tutup