Ratusan Warga Saksikan Tari Randai di Panggung Restorasi

PEKANBARU (KR) Ratusan warga menyaksikan Panggung Restorasi di Halaman Kantor DPW Partai NasDem Riau, Jl Diponegoro, Kota Pekanbaru, Sabtu (19/7) malam. Kali ini, atraksi budaya yang ditampilkan berasal dari Sumatera Barat. 

Warga terlihat antusias menonton pagelaran malam budaya tersebut, sebagian besar warga Minang di Pekanbaru. Seni musik yang digelar antara lain Tari Randai, Tari Piring dan Pencak Silat. 

Suasana Panggung Restorasi semakin semarak dengan tabuhan alat musik tradisional gendang tambur dan talempong.  Even mingguan ini diawali dengan Ngobrol Seni Budaya di Rumah Restorasi, mengangkat tema Gema Adat Minangkabau di Bumi Lancang Kuning. 

Pembicara yang hadir antara lain Pemuka Masyarakat Minang Syafrial Alidin, Ketua Bundo Kanduang Gonjong Limo Hermayesti, Ketua Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) Pekanbaru Abu Bakar Sidik dan Pegiat Seni Minang Sidi Hendra Caniago. 

Bahkan, Panggung Restorasi juga disaksikan datuk dari tujuh suku di Sumatera Barat. Acara dihadiri Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai NasDem Riau Dedi Harianto Lubis, Wakil Ketua Bidang Penggerak Milenial Indra Irianto dan Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Destrayani Bibra. 

Hermayesti mengatakan Suku Minangkabau menganut prinsip adat bersandi syarak, syarak bersendi kitabullah. Menurut Hermayesti, Budaya Minang yang ditampilkan dalam Panggung Restorasi adalah implementasi upaya melestarikan adat tradisional.  “Ini perlu dihidupkan. Orang Minang di mana pun berada, harus menggemakan adat dan budayanya,” kata Hermayesti. 

Sidi Hendra Caniago menyatakan even budaya seperti Panggung Restorasi ini adalah sarana silaturahmi bagi orang Minang. Masyarakat asal Sumatera Barat di perantauan akan selalu datang menyaksikan pagelaran budaya dari daerahnya. 

“Setiap ada Pencak Silat dan Tambur Tasa, orang Minang akan datang berbondong-bondong. Disitulah silaturahminya. Yang tidak kenal menjadi kenal,” kata Sidi. 

Ia mengungkapkan nenek moyang melahirkan tradisi untuk dilestarikan anak cucu. Sidi mengaku prihatin banyak generasi muda kurang mempelajari seni budaya yang diwariskan para pendahulunya.  “Hal ini juga disebabkan kurangnya perhatian orang tua menurunkan tradisi itu kepada anak muda,” kata Sidi. 

Ketua Panitia Panggung Restorasi Nur Admi Aktopan mengaku senang karena kegiatan ini disambut antusias masyarakat, terlihat dari banyaknya warga yang memadati Halaman Kantor DPW Partai NasDem Riau. “Sebelumnya kita sudah menggelar budaya Melayu dan Jawa Timur. Acara dilaksanakan setiap malam Minggu. Jumlah pengunjung terus bertambah,” kata Nur Admi. (FA)

Array
Related posts
Tutup
Tutup